Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kepala Desa di Jember Larang Karnaval dengan Sound Horeg, Rumahnya Digeruduk Warga

Sabtu, 24 Agustus 2024 | Agustus 24, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-23T17:58:30Z

 

Jaringan JatimRumah Salim, Kepala Desa Mrawan di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, dikerumuni warga pada Senin petang (19/8).

Warga merasa kecewa karena Salim melarang penggunaan sound horeg dalam acara karnaval 17 Agustusan.

Sound horeg adalah pawai musik dengan sound system berdaya besar yang sering kali menghasilkan suara keras hingga menyebabkan kerusakan seperti kaca pecah dan genteng rumah lepas.

Meskipun dianggap mengganggu oleh banyak orang, sebagian warga di desa yang berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat kota Jember justru ingin karnaval tersebut tetap menggunakan sound horeg. Salah satu warga, Abdur, merasa kecewa karena sudah mengeluarkan biaya untuk menyewa sound system.

"Karnaval tinggal satu hari lagi, tapi tiba-tiba dibatalkan. Kami sudah patungan untuk mendatangkan sound system Brewog dan sudah membayar uang muka sebesar Rp 2 juta," ungkap Abdur.

Karnaval sound horeg tersebut tidak terlaksana karena tidak ada izin dari pemerintah desa maupun kepolisian.

"Warga mengajak pergi ke rumah kepala desa. Surat pengantar dari polsek ke polres akhirnya tidak disetujui oleh polres," jelas Abdur.

Salim, ketika didatangi warga, menyampaikan bahwa penggunaan sound horeg dilarang jika suaranya melebihi batas dan berpotensi mengganggu kenyamanan lingkungan.

Larangan ini juga telah disosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dan Polres Jember. "Apa boleh buat? Tidak ada izin dari Polres," kata Salim.


×
Berita Terbaru Update