Jaringan Jatim - Eks Ketua MPR RI, Amien Rais, bertemu dengan pimpinan DPD RI dalam rangka silaturahmi kebangsaan di Kompleks Parlemen Senayan pada Senin (25/6). Dalam pertemuan tersebut, Amien Rais memberikan kritik terhadap program kerja Presiden Jokowi, khususnya terkait revolusi mental yang sering disuarakan oleh Jokowi.
Menurut Amien, dampak dari program revolusi mental yang dijanjikan oleh Jokowi belum dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
"Saya sepakat dengan pendapat Anda bahwa moralitas bangsa ini perlu diperbaiki. Orang yang memiliki kedalaman etika moral atau akhlak dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang terpuji dan yang tercela. Ini harus berbasis pada moral," kata Amien Rais saat berdiskusi dengan pimpinan DPD RI.
Amien melanjutkan kritiknya dengan menyebut bahwa program revolusi mental Jokowi tidak memiliki fondasi moral yang kuat. "Jokowi tidak memiliki landasan moral dalam program revolusi mentalnya," sindir Amien.
Selain itu, Amien juga mengungkapkan bahwa ia sudah memprediksi adanya politik dinasti dan nepotisme dalam pemerintahan Jokowi sejak lima tahun lalu, ketika Jokowi terpilih kembali sebagai Presiden. Prediksi tersebut telah ia tuangkan dalam tulisan-tulisannya.
"Saya sudah lama berbicara tentang politik dinasti dan nepotisme dalam pemerintahan Jokowi, jauh sebelum hal ini menjadi ramai dibicarakan saat ini," ungkap pendiri Partai Ummat tersebut.
Amien pun menekankan pentingnya peran Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk terus menjabat sebagai Ketua DPD RI pada periode berikutnya. Ia berharap La Nyalla dapat mencegah pengaruh orang-orang seperti Jokowi.
"Saya berharap Pak Nyalla terus menjadi Ketua DPD RI sampai kita bisa menahan pengaruh negatif dari orang-orang seperti itu," tutupnya.