Jaringan Jatim - Pilpres 2024 semakin memanas dengan munculnya hasil survei terbaru dari sembilan lembaga survei terkemuka yang merinci elektabilitas calon presiden dan wakil presiden periode 2024-2029. Rangkuman data dari survei yang dilakukan mulai awal Desember hingga Rabu (27/12/2023) oleh CNBC Indonesia menggambarkan dominasi pasangan Prabowo-Gibran dengan elektabilitas mencapai puncaknya sebesar 46,1%.
Lembaga survei Polling Institute menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran terus meraih dukungan tinggi, dengan peningkatan signifikan dibanding survei sebelumnya pada November. Dalam survei yang melibatkan 1.230 responden dan dilaksanakan pada 15-19 Desember 2023, pasangan ini berhasil mengungguli pesaingnya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Namun, hasil survei dari lembaga-lembaga lain seperti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Indikator Politik Indonesia, Indikator Publik Nasional, Litbang Kompas, Arus Survei Indonesia (ASI), Populi Center, Roy Morgan, dan Poltracking Indonesia juga menegaskan dominasi Prabowo-Gibran. Meskipun terdapat variasi angka antar lembaga, keunggulan pasangan ini terlihat konsisten.
Para peneliti memberikan catatan penting bahwa elektabilitas dapat berubah seiring perkembangan politik, terutama setelah debat capres pertama pada 12 Desember 2023. Mereka menyoroti bahwa sementara Prabowo-Gibran mendominasi, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masih memiliki peluang untuk meraih dukungan lebih lanjut dari pemilih.
Peta elektoral Pilpres 2024 juga menunjukkan dinamika yang signifikan, khususnya di Pulau Jawa, yang menjadi fokus survei khusus oleh ASI. Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an, menekankan bahwa kompetisi di Pulau Jawa masih terbuka lebar dan belum ada pasangan yang mendominasi.
Data survei dari Litbang Kompas menunjukkan migrasi pemilih dari PDIP ke Prabowo-Gibran, dengan peningkatan dukungan dari 22,1% menjadi 35,1%. Selain itu, survei dari Roy Morgan menyoroti posisi Ganjar sebagai calon terunggul dengan perolehan 38%, sementara Prabowo dan Anies ada di belakang dengan 30% dan 25%.
Dalam konteks survei Poltracking Indonesia, Prabowo-Gibran kembali unggul dengan elektabilitas mencapai 45,2%, sementara Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin berada di posisi kedua dan ketiga. Meskipun Prabowo-Gibran mengalami kenaikan 5%, penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin memberikan gambaran bahwa persaingan tetap sengit.
Dengan demikian, Pilpres 2024 dapat dijelaskan sebagai pertarungan sengit antara Prabowo-Gibran, Anies-Muhaimin, dan Ganjar-Mahfud. Meskipun Prabowo-Gibran mendominasi berbagai survei, variabilitas dan dinamika politik masih memberikan ruang bagi perubahan. Masyarakat pun diharapkan untuk terus memantau perkembangan politik yang menarik ini!