Jaringan Jatim - Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua dua periode, dikabarkan meninggal dunia pada hari Selasa, 26 Desember 2023, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada usia 62 tahun.
Enembe telah lama berjuang melawan penyakit ginjal dan komplikasi kesehatan lainnya. Ia dirawat di RSPAD sejak November 2023 setelah sebelumnya menjalani perawatan di Singapura.
Kabar duka ini dibenarkan oleh keluarga dan tim kuasa hukum Enembe. "Benar, Bapak Lukas Enembe telah meninggal dunia," kata Petrus Bala Pattyona, salah satu kuasa hukum Enembe, kepada wartawan.
Enembe, yang lahir di Wamena pada 27 Juli 1961, menjabat sebagai Gubernur Papua dari tahun 2013 hingga 2023. Ia merupakan gubernur Papua pertama yang berasal dari suku asli Papua.
Selama masa jabatannya, Enembe fokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan hak-hak orang asli Papua.
Meninggalnya Enembe merupakan kehilangan besar bagi Papua dan Indonesia. Ia akan dikenang sebagai salah satu pemimpin Papua yang paling berpengaruh.
Rencana Pemakaman
Jenazah Enembe rencananya akan diterbangkan ke Papua untuk dimakamkan. Keluarga dan pemerintah daerah Papua masih membahas detail pemakaman.
Presiden Joko Widodo telah menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Enembe. "Saya atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan dukacita yang mendalam atas wafatnya Bapak Lukas Enembe," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mendoakan agar keluarga Enembe diberikan ketabahan dan kekuatan.
Reaksi Masyarakat
Masyarakat Papua berduka atas meninggalnya Enembe. Banyak warga yang turun ke jalan untuk menyampaikan belasungkawa.
"Bapak Lukas Enembe adalah pemimpin yang baik. Ia telah banyak berbuat untuk Papua," kata seorang warga Papua.
"Kami kehilangan sosok pemimpin yang peduli dengan rakyat Papua," kata warga lainnya.
Penutup
Lukas Enembe akan dikenang sebagai salah satu pemimpin Papua yang paling berpengaruh. Ia telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Papua.