Jaringan Jatim -Romeo, dosen S1 Sistem Informasi di Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya), mengingatkan masyarakat, terutama para pencari Koin Jagat, tentang risiko serius yang mengancam data privasi mereka saat bermain. Peringatan ini disampaikan Romeo seiring dengan meningkatnya popularitas pencarian Koin Jagat di Indonesia, termasuk di Surabaya, di mana banyak orang terjebak dalam tren ini.
Aplikasi ‘Jagat’ mengajak pemain untuk berpetualang mencari koin yang dapat ditukarkan dengan uang. Meskipun permainan ini terlihat menarik dan mengasyikkan, Romeo menekankan bahwa ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum terjun ke dalamnya. Ia mencatat bahwa meskipun permainan ini mirip dengan ‘Pokemon Go’, mekanisme permainannya berbeda.
“Pokemon Go adalah aplikasi game yang memanfaatkan augmented reality (AR) dan GPS, sedangkan Koin Jagat adalah aplikasi media sosial berbasis lokasi,” jelasnya.
Salah satu bahaya utama yang perlu diwaspadai adalah potensi kebocoran data pribadi. Saat pengguna bermain, informasi pribadi mereka, seperti lokasi dan aktivitas, dapat terunggah ke aplikasi secara terus-menerus. “Aplikasi ini menggunakan GPS yang berjalan di latar belakang untuk menunjukkan lokasi pemain, yang dapat menguras baterai ponsel dan mengungkapkan informasi sensitif kepada pihak ketiga,” tambahnya dalam keterangan pers pada Rabu (15/1/2025).
Selain itu, ada risiko penipuan oleh oknum yang mengatasnamakan ‘Jagat’. Dalam dunia digital yang semakin kompleks, banyak penipu yang memanfaatkan popularitas aplikasi untuk menipu pengguna yang tidak waspada. Romeo juga menyoroti dampak negatif yang mulai muncul, seperti kerusakan fasilitas umum akibat pencarian Koin Jagat dan kemacetan yang ditimbulkan oleh para pemain yang berusaha menemukan koin.
Bagi masyarakat awam, penting untuk tidak terjebak dalam fenomena Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan. Meskipun banyak orang di sekitar Anda mungkin terlibat dalam permainan ini, penting untuk mempertimbangkan risiko yang ada. Jangan hanya mengikuti tren tanpa memahami konsekuensi yang mungkin timbul.
Ia berharap pemerintah dapat memastikan bahwa pengembang aplikasi ini telah terdaftar secara resmi, seperti aplikasi lainnya, untuk memberikan jaminan kepada pengguna bahwa data mereka aman dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam memilih aplikasi yang digunakan dan tidak mudah terpengaruh oleh tren yang sedang viral. (lta/ham/rid)