Survei terbaru dari LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas WarSa mencapai 60,0 persen, jauh di atas pasangan MuRah yang hanya memperoleh 22,5 persen. Sementara itu, sebanyak 17,5 persen responden masih belum menentukan atau merahasiakan pilihan mereka. Survei ini dilakukan pada 16-22 Oktober 2024 dengan metodologi multi-stage random sampling melalui wawancara tatap muka terhadap 440 responden, dengan margin of error sekitar ±4,8 persen.
“Jika elektabilitas suatu pasangan calon terus menurun, mereka cenderung sulit untuk kembali naik karena kehilangan momentum,” ujar Profesor Wahyudi Winarjo, Dosen Sosiologi Politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Sabtu (16/11/2024). Menurutnya, pasangan yang mengalami tren penurunan elektabilitas akan terus kehilangan kepercayaan masyarakat, yang berdampak pada semakin terkikisnya nilai, jaringan, dan modal politik mereka.
Profesor Wahyudi juga menjelaskan bahwa ketika calon inkumben kalah elektabilitas dari pendatang baru, hal itu menandakan bahwa kinerja politik dan ekonominya selama masa jabatan tidak mampu memenuhi harapan masyarakat. “Dalam perspektif sosiologi, inkumben yang mengalami deligitimasi menunjukkan kegagalan memenuhi kebutuhan konstituen mereka,” tambahnya.
Dampak Black Campaign Diprediksi Tak Signifikan
Mengenai isu black campaign yang kerap muncul menjelang pemilihan, Profesor Wahyudi menilai pengaruhnya tidak terlalu signifikan terhadap suara pemilih. “Black campaign sudah menjadi fenomena biasa di setiap momen politik. Namun, ini tidak berpengaruh banyak pada pemilih yang rasional dan kritis,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa black campaign mungkin memengaruhi pemilih dengan literasi politik yang rendah, tetapi jumlahnya tidak akan signifikan karena semakin banyak masyarakat yang sudah sadar politik. “Dengan tingkat literasi politik yang meningkat, masyarakat kini lebih mampu memilah informasi secara kritis,” ujarnya.
Komposisi Dukungan Partai Politik
Pilkada Jombang 2024, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November, mempertemukan dua pasangan calon. Paslon nomor urut 01, Mundjidah Wahab-Sumrambah (MuRah), diusung oleh koalisi PDIP (10 kursi), PPP (4 kursi), dan Partai Demokrat (6 kursi), dengan total 20 kursi di DPRD Jombang. Pasangan ini juga mendapat dukungan dari partai non-parlemen, Hanura.
Sementara itu, paslon nomor urut 02, Warsubi-Salmanudin Yazid (WarSa), diusung oleh Gerindra (8 kursi), PKB (12 kursi), Golkar (5 kursi), PKS (3 kursi), dan Nasdem (2 kursi), dengan total 30 kursi. Dukungan tambahan datang dari partai non-parlemen seperti PAN, PSI, dan Partai Gelora. Dengan dukungan partai yang solid dan elektabilitas yang terus meningkat, pasangan ini semakin memperkuat posisinya sebagai kandidat unggulan di Pilkada Jombang 2024.