Ruang Narasi - Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, menjelaskan kendala yang dihadapi oleh pemain yang bermain di Eropa ketika bermain untuk Timnas Indonesia.
Dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 1-5 dari Irak, dan pertandingan berikutnya melawan Filipina berakhir dengan skor imbang 1-1, di mana pemain yang berkiprah di Eropa seperti Elkan Baggott, Shayne Pattynama, dan Sandy Walsh dianggap kurang tampil impresif.
Kusnaeni menyatakan bahwa pemain yang bermain di Eropa menghadapi perjalanan panjang dan seringkali langsung terlibat dalam pertandingan dengan lawan-lawan yang memiliki level kualitas lebih tinggi, seperti dalam pertandingan melawan Irak.
Oleh karena itu, dia menyoroti perlunya pemain, terutama yang bermain di liga lokal, untuk menjaga kebugaran dan tingkat kebugaran yang tinggi.
Sebagai bagian dari evaluasi, Kusnaeni mengingatkan para pemain tentang pentingnya gaya hidup atlet. Sebagai anggota timnas, pemain diharapkan memiliki tingkat kebugaran di atas rata-rata.
Dia menekankan bahwa pemain seringkali datang ke pemusatan latihan dalam kondisi kurang ideal, membuat pelatih Shin Tae Yong harus memperkuat kebugaran mereka.
Kusnaeni memandang ini sebagai momen introspeksi untuk pemain dan pengelola kompetisi. Dia menyarankan agar jadwal pertandingan tidak terlalu padat menjelang jadwal timnas.
Menurutnya, PT Liga Indonesia Baru sebaiknya mengatur jadwal padat setelah FIFA Matchday, karena kelelahan pemain dapat memengaruhi optimalisasi strategi yang diterapkan selama pertandingan.
Dia menyoroti pentingnya pemain dapat beradaptasi dengan situasi di lapangan, dan masalah fisik yang tidak siap dapat menyulitkan pengaturan tempo permainan.
Kesimpulannya, tantangan ini memerlukan perhatian serius terhadap kesehatan dan penjadwalan untuk memastikan performa maksimal pemain di Timnas Indonesia.